Mentan Amran Dampingi Presiden RI Tinjau Program Pompanisasi Di Kalteng

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau program pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024), (foto:lintaskalteng/pertanian.go.id)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau program pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024), (foto:lintaskalteng/pertanian.go.id)

LintasKalteng.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau program pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6).

Pada kunjungan kerja tersebut, Presiden Jokowi mengaku puas dengan program pompanisasi yang dijalankan saat ini, terbukti mampu memberi dampak positif pada peningkatan produksi.

"Perkiraan dari BMKG, nanti Juli, Agustus besar kemungkinan juga akan ada gelombang panas atau keringan,dan itu yang harus diantisipasi melalui pompanisasi," kata Presiden, di kutip gemapos.id, di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Presiden juga mengungkapkan, saat ini pemerintah sudah mendistribusikan 20 ribu pompa ke seluruh Indonesia. Jumlah pompa  itu masih akan ditambah menjadi 70 ribu unit untuk memperkuat ketersediaan air pada lahan-lahan tadah hujan yang kering akibat gelombang panas dunia.

"Di seluruh tanah air akan disiapkan kurang lebih 20.000 hinga 70.000. Pertama 20.000 dulu, kemudian berikutnya akan menuju ke angka 70.000. dengan pompa air yang di bawah dan tidak bisa naik ke atas bisa kita salurkan," ucap Presiden.

Presiden juga mengatakan bahwa pompanisasi yang sudah berjalan terbukti mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari yang tadinya hanya satu kali tanam dalam setahun menjadi 3 kali dalam setahun.

"Dengan pompa pertanaman yang sebelumnya satu kali bisa jadi dua atau tiga. Ini kan menaikkan produktivitas para petani dan sangat bagus sekali, selain masalah-masalah yang lain yang berkaitan dengan pupuk juga terus kita pantau agar tepat waktu," kata Presiden.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelakan bahwa pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi langkah antisipatif yang strategis dalam menghadapi tantangan El Nino dan perubahan iklim yang semakin tidak terduga.

"Wilayah ini memiliki potensi luas sawah tadah hujan 7.620 hektar, di mana 30 pompa yang tersedia ini mampu mengairi lahan seluas 435 hektar, dan diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 100 ke IP 300 dengan sumber air berasal dari Sungai Peang," jelas Amran.

Tidak hanya itu, Amran juga mengatakan dampak pompanisasi terhadap produksi gabah kering giling (GKG) sangat signifikan, terutama dalam menghasilkan tambahan sebesar 2.784 ton, yang merupakan kenaikan sebesar 9,82 persen dari tahun sebelumnya.

"Setiap pompa memiliki target luas pelayanan yang ambisius, dengan masing-masing pompa 3 inch mampu mengairi 10 hektar per musim tanam, sementara pompa 4 inch mampu menggarap 15 hektare, dengan total luas 1.215 hektar untuk tiga musim tanam," kata Amran. (dm)