BNN Bentuk Relawan Anti Narkoba di Batas RI-Malaysia

Kepala BNNP Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto (ketiga kanan) di dermaga Teluk Melano, Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Senin (24/06/2024). (foto: lintaskalteng/antara)
Kepala BNNP Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto (ketiga kanan) di dermaga Teluk Melano, Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Senin (24/06/2024). (foto: lintaskalteng/antara)

LintasKalteng.ID - Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Kalimantan Barat telah membentuk relawan dan penggiat anti narkoba di Desa Lemukutan Kabupaten Bengkayang, wilayah Kalimantan Barat yakni daerah kepulauan perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNNP Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Polisi Sumirat Dwiyanto, usai menghadiri deklarasi anti narkotika, di Dermaga Teluk Melano Pulau Lemukutan Bengkayang.

"Kami pilih Lemukutan karena daerah perbatasan dan juga daerah pesisir kepulauan yang rawan terjadinya peredaran dan penyalahgunaan narkoba," kata Sumirat yang dikutip Gemapos.id di Jakarta, Selasa.

Kemudian ia mengatakan untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba, BNN tidak bisa bekerja sendiri perlu komitmen semua pihak termasuk lapisan masyarakat untuk bergerak bersama memerangi narkoba.

"Jika kita bergerak bersama secara masif maka akan mempersempit ruang gerak para bandar dan pelaku peredaran narkoba," katanya.

Kemusian ia menceritakan, pada tahun 2019 di Kabupaten Bengkayang pernah tertangkap pelaku yang memasukkan narkoba dengan berat kurang lebih 107 kilogram narkoba jenis sabu dan beberapa kasus lainnya yang masuk dari wilayah Bengkayang atau Jagoi Babang.

Selain itu, Satgas Pamtas Jagoi Babang juga berhasil mengamankan sekitar 21 kilogram sabu. Sumirat berharap dengan adanya relawan dan penggiat anti narkoba Desa Pulau Lemukutan dapat menjadi desa yang bersih bebas dari narkoba (Bersinar).

Oleh karenanya, kegiatan deklarasi anti narkoba dan pembentukan relawan mengangkat tema "Masyarakat bergerak bersama melawan narkoba mewujudkan Indonesia bersinar" dengan harapan gerakan secara masif tersebut mampu menekan pergerakan peredaran narkoba dan meminimalisir korban penyalahgunaan narkoba.

"Mulai dari pemerintah, lembaga dan lapisan masyarakat, para tokoh juga bersama-sama kita bergerak memerangi narkoba," katanya.

Sementara itu, Bupati Bengkayang Sebatinanus Darwis mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Bengkayang untuk bersama-sama memberantas narkoba.

Selanjutnya, ia mengatakan untuk memulai gerakan bersama itu perlu komitmen mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat serta lembaga, sehingga gerakan pemberantasan dan melawan peredaran narkoba perlu dilakukan secara masif.

Tak hanya itu, pentingnya peran orang tua, para tokoh masyarakat, tokoh agama untuk saling mengingatkan generasi muda dan lingkungan masyarakat untuk menjauhi bahaya narkoba.

Selain itu, Darwis juga berkomitmen untuk menjadikan 122 desa di Kabupaten Bengkayang menjadi desa bersinar yaitu desa yang bersih dari narkoba.

"Mari kita semua sama-sama bergerak selamat bangsa dan masa depan generasi muda dari penyalahgunaan narkoba, apalagi kita darurat narkoba perlu disikapi dengan tindakan serius dari kita semua," kata Darwis.(ri)